Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2025 telah menjadi perhatian utama bagi masyarakat, dengan pemerintah mengumumkan perubahan penting dalam syarat pendaftaran.
Perubahan ini mencakup standar usia, pendidikan, dan syarat kesehatan yang perlu dipenuhi oleh setiap pelamar. Menurut Badan Kepegawaian Negara (BKN), batas usia untuk mendaftar adalah maksimum 35 tahun, meski bisa bervariasi tergantung jabatan yang dilamar. Kualifikasi pendidikan juga beragam, termasuk SMA/SMK, D3, S1, hingga S2. Namun, tidak hanya itu, pelamar juga diwajibkan sehat jasmani dan rohani, bebas dari narkoba, serta tidak memiliki catatan kriminal.
Pemerintah kini melakukan penyesuaian terhadap syarat, termasuk kemungkinan diwajibkannya keterampilan digital seiring dengan kemajuan teknologi. Untuk formasi tertentu, seperti guru dan dokter, ada syarat khusus yang perlu dipenuhi. Calon pelamar untuk formasi guru umumnya harus memiliki gelar S1 dalam pendidikan atau program studi yang relevan, serta sertifikat pendidik yang diakui. Sementara itu, untuk dokter, diharuskan lulus pendidikan kedokteran dan memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) yang dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia.
Dari segi dokumen, pelamar harus menyiapkan beberapa berkas penting termasuk ijazah dan transkrip nilai, KTP, pas foto, surat lamaran, SKCK, dan surat keterangan sehat dari dokter. Keseluruhan dokumen ini harus disiapkan secara akurat untuk menghindari penolakan berkas.
Berkaitan dengan persyaratan khusus, penting bagi pelamar untuk memahami detail setiap jabatan yang dilamar. Ketidaksesuaian dengan syarat khusus bisa menyebabkan diskualifikasi, meskipun pelamar telah memenuhi syarat umum. Hal ini menekankan pentingnya pemahaman menyeluruh terhadap setiap formasi yang ada.
Dalam mengisi formulir pendaftaran, calon pelamar harus melakukannya secara online dengan teliti. Proses ini juga mencakup pengisian data diri yang lengkap dan akurat, upload dokumen sesuai spesifikasi yang ditetapkan, dan memastikan bahwa semua data tercatat dengan benar.
Di sisi lain, tunjangan bagi guru Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-ASN juga akan segera diterima, dengan pencairan dilakukan pada 20 Maret 2025. Tercatat ada sekitar 1.476.964 guru ASN dan 392.802 guru non-ASN yang akan menerima tunjangan tersebut, yang kini ditransfer langsung dari pemerintah pusat ke rekening pribadi para guru.
Dalam hal penerimaan mahasiswa baru, Universitas Gadjah Mada (UGM) telah membuka jalur seleksi mandiri, yang kini dikenal dengan Ujian Masuk Universitas Gadjah Mada (UM UGM). UGM mengubah mekanisme ujian dengan menyederhanakan formasi tes menjadi Tes Kemampuan Dasar, Tes Potensi Akademik, dan Tes Kemampuan Akademik. Mahasiswa dapat memilih dua program studi, dan total kuota yang disediakan adalah sebanyak 9.236 mahasiswa, terbagi dari SNBP, SNBT, dan Ujian Mandiri.
Maka, dengan memahami semua syarat, baik dalam pendaftaran CPNS, pencairan tunjangan, maupun penerimaan mahasiswa baru, masyarakat diharapkan dapat bersiap lebih baik untuk menghadapi proses-proses tersebut.
